.

Tempat-Tempat Wisata Menarik Untuk Turis Indonesia di Maroko.


Jalan Soekarno di Maroko.
Tour Guide Maroko. 
- Maroko menyajikan tempat yang unik bagi turis asal Indonesia. Ada beberapa tempat wisata yang tidak ada di Indonesia.

1. Jalan Soekarno
Jalan Soekarno ada di ibu kota Maroko, Rabat. Nama Soekarno dijadikan salah satu nama jalan utama di kota Rabat sebagai penghormatan terhadap ketokohannya, terutama peranannya dalam Kongres Asia Afrika di Bandung, Jawa Barat. Tidak terlalu sulit menemukan Jalan Soekarno. Letaknya tepat di sebelah gedung kantor pos.
Tidak ada pemandangan yang unik sebenarnya di jalan ini. Tapi saatKompas.com mengunjungi jalan ini, sebagai bangsa Indonesia ada rasa kebanggaan tersendiri terhadap nama Soekarno. Jalan Soekarno di Casablanca adalah satu dari 3 jalan Soekarno yang ada di dunia. Dua lainnya ada di Mesir dan Pakistan.
2. Masjid Hassan 2

Masjid Hassan 2 adalah ikon negara Maroko. Letaknya di pinggir laut Atlantik, di Casablanca. Arsitek dan kemegahannya membuat Masjid Hassan 2 menjadi magnet bagi para turis mancanegara. Masjid Hassan 2 bisa menampung sekitar 25.000 jamaah di dalam dan 80.000 jamaah di luar. Masjid ini biasa ramai saat sholat jumat dan penuh saat sholat Id di hari raya Idul Fitri.

KOMPAS.COM/FIRA ABDURACHMANMasjid Hassan 2 di Maroko.
Salah satu keunikannya adalah bentuk menara masjid yang berbeda dengan masjid di Indonesia dan belahan bumi lainnya. Menaranya berbentuk kotak. Di sisinya juga banyak ukiran khas Maroko yang kental nuansa Afrika campur Arab.
3. Sahara

Tempat ini jelas tidak ada di Indonesia. Sahara atau padang pasir di Maroko letaknya di kota Merzouga, sekitar 450 kilometer dari kota Marakesh. Hamparan pasir cokelatnya mencapai 250 kilometer persegi sampai ke perbatasan Algeria. Sahara adalah salah satu atraksi utama bagi para turis. Rasanya rugi sekali ke Maroko tanpa ke Sahara.

KOMPAS.COM/FIRA ABDURACHMANTuris menunggang unta untuk sampai ke tengah sahara di Maroko.
Para turis biasa menggunakan paket tour dari Marakesh atau Fez. Untuk mencapai tengah padang pasir harus menunggang unta di sore hari karena siang hari panasnya bisa sampai 50 derajat celcius. Bermalam di tenda padang pasir dengan sajian makanan khas Maroko, Tajine. Turis juga dihibur pertunjukan musik gendang khas Maroko di tengah api unggun.

4. Kasbah Eit Beb Haddou

Kasbah adalah desa tua atau kuno bangsa Maroko ribuan tahun silam. Bentuknya bangunan perumahan kecil-kecil di atas bukit. Keunikannya adalah bangunan rumahnya dibangun dari bahan tanah liat. Makanya tak heran kasbah juga dijuluki Kota Tanah Liat. Saat ini kasbah sudah menjadi warisan budaya bangsa asli Maroko, yaitu penduduk Suku Berber. Kebanyakan sudah tidak berpenghuni lagi karena minimnya sarana penunjang hidup seperti aliran listrik dan transportasi.

KOMPAS.COM/FIRA ABDURACHMANKasbah Eit Ben Haddou, kasbah paling terkenal di Maroko dan sering menjadi tempat syuting film kolosal Hollywood.
Kasbah Eit Ben Haddou adalah kasbah yang paling terkenal. Kasbah ini letaknya di Kota Ourzazate. Kota yang terletak antara Marakesh dan Merzouga. Keindahan kasbah Eit Ben Haddou banyak dilirik produser film tersohor Hollywood. Tempat ini dijadikan tempat syuting beberapa film kolosal, antara lain: Sodom and Gomorah (1963), Marco Polo(1982), The Mummy (1999) termasuk Gladiator (2000) yang dibintangi Russel Crowe.
5. Marakesh

Marakesh memang kota turis di Maroko. Tempat yang biasa dijadikan pusat turis adalah pasar tua Djemaa El Fna. Biasa juga disebut Medina. Kawasan Medina adalah kawasan kota tua khas Maroko. Medina adalah pusat kegiatan para penduduknya, mulai dari rumah, pasar, sampai sekolah. Sekeliling Medina dibatasi dinding yang tinggi. Dahulu pintu gerbangnya selalu ditutup untuk berlindung dari para perampok. Pintu gerbang biasa hanya dibuka di siang hari.

KOMPAS.COM/FIRA ABDURACHMANPasar malam di Djemaa El Fna, Marakesh, Maroko.
Di pasar malam Djemaa El Fna hampir seratus kios makanan menjajakan beragam makanan khas Maroko. Ribuan orang baik turis maupun penduduk lokal datang menikmati malam. Banyak juga atraksi seniman menarik dengan alunan musik meriah khas Afrika.

Bagi yang mau belanja, di bagian pasarnya banyak yang menjajakan suvenir khas Maroko seperti karpet, gantungan kunci atau magnet, termasuk syal warna khas Maroko.
Sumber: Kompas.com
Share on Google Plus

About wisatamaroko

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 komentar :

Posting Komentar